keluarga sakinah


Amanah Pernikahan
Sebagai seorang laki-laki yang telah meminang seorang wanita idaman dan menikahinya. Tanggung jawab diberikan. Sebagai raja sekaligus panglima dalam kerajaan rumahnya. memegang kendali pemerintahan secara penuh juga tanggung jawab yang harus ditunaikan.

Tulisan ini ditujukan kepada para suami dari istri-istri muslimah. sebuah amanah yang diberikan kepadanya atas nama pernikahan. titipan agung yang Allah berikan untuk dijaga. pendamping hidup yang diutus untuk menemani dalam terang dan gelapnya kehidupan.

Ketika akad telah diucapkan. pernyataan qobul (menerima) keluar dari sang penerima. kegembiraan bercampur dengan kasih sayang meluap membanjiri acara. lantunan takbir terdengar dari setiap sudut ruangan. pena penghulu mulai mengabadikan dua nama sebagai ucapan selamat datang di kehidupan baru.

Rembulan bergaun indah itu kini berada didepanmu. Halal untuk engkau sentuh dalam cinta kasih sepenuh hati. kini 100% dia telah menjadi milikmu. bagian dari tubuhmu. memiliki nama dengan namamu. sejalur dalam langkah perjuanganmu. satu kesatuan didalam hatimu.

Kebahagiaan dihari ikrar itu, akankah masih berlanjut sampai ajal menjemputmu?! akankah cinta kasih yang engkau padukan diawal hidup barumu tidak akan ternodai dengan nama-nama hewan yang mungkin keluar dari lisanmu?!

Wahai para panglima cinta, apakah yang telah engkau persembahkan untuk pasukanmu? akankah rakyatmu aman dalam perlindunganmu? apa yang telah engkau berikan demi bersatunya kerajaanmu? Wahai para raja kasih sayang, apa yang telah engkau perbuat?

Mencintai istri adalah suatu yang diwajibkan Allah atas suami. begitu juga mencintai suami. saling mencintai satu sama lain akan menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang banyak didambakan oleh semua pasangan suami istri. dan saling mencintai dengan dasar iman (karena perintah Allah) adalah kunci bahwa cinta ini tidak akan padam. Lalu bagaimana dengan seorang yang akan menikah? bagaimana mencintai dan bagaimana dicintai? dan bagaimana cara memilih suami/istri juga dengan dasar iman?
Cinta sejati adalah cinta seorang suami kepada istrinya dan cinta istri kepada suaminya.

Cinta sejati adalah cinta seorang suami kepada istrinya dan cinta istri kepada suaminya. seorang suami sadar akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga dan seorang istri sadar akan posisinya sebagai penanggung jawab rumah tangga adalah bukti cinta tersebut. dan bukan cinta seperti itu yang menjadi dasar seseorang yang akan menikah untuk memilih siapa pendamping hidupnya.
Adalah dengan cinta kepada Allah dan RosulNya yang menjadi dasar seorang yang ingin menikah. apa maksudnya? yaitu mempelajari kriteria yang Allah dan RosulNya sarankan dan memprakteknya ketika memilih calon istri/suami. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Wanita dinikahi karena 4 hal : hartanya, kemuliaannya, kecantikannya dan agamanya. maka pilihlah yang memilihi agama maka engkau akan beruntung." (HR Muslim)
Wanita yang paham agama akan mengetahui kewajiban-kewajibannya sebagai seorang istri dan sadar akan tanggung jawabnya. ini adalah hal yang paling utama. dan setelah itu baru memperhitungkan kecantikannya, hartanya dan kemuliaannya.

Bagi seorang wanita yang akan menikah, atau khususnya bagi walinya. untuk tidak menolak seseorang baik akhlaq dan agamanya yang datang melamarnya. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Jika datang kepada kalian seseorang yang engkau ridhoi agama dan akhlaqnya melamar (anak perempuan kalian) maka segera nikahkanlah (terima), jika tidak akan terjadi fitnah dibumi ini dan kerusakan yang besar." (HR At-Tirmidzi).

Melaksanakan apa yang Allah dan RosulNya perintahkan perihal adab-adab dan tata cara memilih suami/istri bagi orang yang ingin menikah dan meluruskan niatnya akan menuntun kita kepada cinta sejati dan akan menghindarkan kita dari mencintai karena nafsu dan dampak buruk panah setan. 



Kedudukan Istri Dimata Suami Yang Sholih

Pernikahan menjadikan dua insan yang berlawanan jenis yang dahulu haram menjadi halal. menghubungkan mereka dengan hubungan yang Allah ridhoi. menyandangkan mereka status mulia sebagai suami dan istri.

Pernikahan itu mulia di mata Allah, maka status penyandang pernikahan juga mulia di mata-Nya. dan barang siapa yang menghinakan status tersebut maka dia telah menyelisihi Allah dan Rosul-Nya.

Dikala suami menyandang pangkat sebagai pemimpin dalam keluarga, dan istri sebagai wakilnya. suami sebagai pemegang kebijakan mutlak keluarga dan istri sebagai gantinya ketika suami tidak dirumah. suami sebagai penanggung jawab keluarga termasuk nafkah dan istri sebagai menegernya. tidak kalah pentingnya jawaban seorang istri dalam rumah tangga.

Suami yang sholih pasti tidak akan memandang sebelah mata kedudukan istri untuknya dan untuk keluarga, bagaikan roda sepeda yang selalu berputar bersama. jika salah satu tidak berputar, maka mengayuh sepeda itu akan lebih berat.

Istri adalah penyejuk. penyejuk kepala ketika kepala ini penat berpikir. penyejuk mata ketika mata ini lelah memandang. penyejuk hati ketika lelah merasa. penyejuk jiwa untuk sama-sama menyeberangi samudera kehidupan.

Istri adalah perhiasan yang akan selalu tampak indah jika tertutupi, aman jika dijaga. tidak akan pudar jika dirawat. Istri adalah penguat suami, yang menahan suami ketika akan terjatuh, yang setia mengulurkan tangan kepada suami untuk berdiri kembali ketika terjatuh.

Muliakanlah istri sebagaimana Allah memuliakannya dalam Al-Qur'an. muliakanlah dia dengan mengarahkanya kepada jalan yang Allah ridhoi. muliakanlah dia dengan menasehatinya dengan cara yang baik karena dia tercipta dari tulang rusukmu yang bengkok ujungnya. muliakanlah dia dengan doa keikhlasan diwaktu pagi dan petang.

Dalam kehidupan berkeluarga, interaksi antara suami dan istri sangat menentukan suasana rumah tangga. kasih sayang (mawaddah dan rahmah) adalah suasana yang di impikan oleh setiap keluarga. akan tetapi masalah yang muncul dalam keluarga antara suami dan istri sering mengancam hubungan tersebut dan dapat merubah suasana rumah tangga.

Selain setiap suami dan istri harus mengetahui posisi dan tugasnya masing-masing, suami sebagai kepala rumah tangga harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dalam keluarga. jika masalah yang di sebabkan oleh suami maka dia lah yang salah, dan jika masalah itu di sebabkan oleh istri, maka suami juga yang salah.

Karena suami adalah pemimpin keluarga, penanggung jawab keluarga, bertanggung jawab atas semua kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan istri dan anak-anaknya. menafkahi baik lahir maupun batin, juga bertanggung jawab atas pendidikan istri. dan istri juga tidak boleh merasa sudah cukup tahu akan tugasnya dan tidak ingin di atur.

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- mewasiatkan kepada para suami dalam mendidik istri harus selalu di hadapi dengan kesabaran, dan mendidik mereka dengan cara yang baik. karena wanita di ciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang bengkok dari tulang rusuk tersebut adalah pada ujungnya. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Dan berwasiatlah kepada para wanita dengan baik, karena sesungguhnya mereka di ciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang bengkok dari tulang rusuk adalah atasnya, jika engkau memaksa meluruskannya maka dia akan patah, dan jika engkau biarkan maka dia akan tetap bengkok. maka berwasiatlah kepada para wanita dengan baik." (HR Bukhori dan Muslim)

Dengan ini, maka istri adalah penyempurna bagi suami. istri bagaikan bagian tubuh yang dahulu hilang dan kini telah di temukan kembali. bagian hidup dan dahulu kurang dan kini telah lengkap kembali. menjaga istri dengan mendidiknya dengan cara yang baik, dengan begitu hidup kita akan terjaga.

.wallahu a'lam.